Sabtu, 22 April 2017

Novel: Cinta Abadi

Novel: Cinta Abadi: Saat pertama jumpa dengan engkau, rasanya agak bingung dimana kau selalu tersenyum malu yg seakan tak tertahankan lagi,berulang-ulang kali ...

Jumat, 24 Februari 2017

Cinta Abadi

Saat pertama jumpa dengan engkau, rasanya agak bingung dimana kau selalu tersenyum malu yg seakan tak tertahankan lagi,berulang-ulang kali kau melakukan itu membuatku jadi merasa tak nyaman akan perilakumu yg sedemikian membuatku heran. Hingga kita berjumpa lagi dan ku tanyakan nama mu, sejak saat itu kau dan aku jadi semakin dekat meski baru beberapa hari kenal, tapi rasanya sudah beberapa tahun kita bersama. Dan kemudian, karena keakraban kita yg kian hari makin dekat, ku berani kan diri ku untuk mengucapkan kata mutiara itu untukmu dan ternyata kau pun sama halnya sepertiku. Ku mencintaimu, ku menyayangimu, ku ingin kau menemani ku disini selamanyaa... disamping itu diseling cinta kita, ada yg mengubah wajah yg dahulunya bibirnya melengkung keatas, kini tlah melengkung kebawah, Tapi 'ku tetap mempertahankan cinta ini. Biarlah orang berkata apa!! Tetap tak peduli, biar sekalipun ombak menghempas tetap tak peduli, karenaa ku punya cinta yang begitu tulus padamu. Hingga saat semuanya perlahan mulai hancur saat keluarga antara kau dan aku tak merestui hubungan kita, dengan terpaksa ku jauhi diri mu dengan alasan "kita tak jodoh, 'ku tlah mendapatkan pengganti mu yg jauh lebih baik dari mu". Meski mulut ku berbohong, namun hati ku tak dapat melakukannya. Itu ku dapati saat tak ada lagi komunikasi dengan mu. Kau tersenyum saat di depan ku, kau menangis saat di belakangku. Itu ku tahu melalui curahan mu kepada sahabat ku, semua tentang mu 'ku tahu itu. Aku tahu kau masih mencintai ku dan aku pun begitu tapi sang maha kuasa berkehendak lain. Waktu terus berganti seakan - akan ingin meninggali, pada saat itu sisa beberapa hari lagi 'ku akan berkunjung ke kota dimana 'ku dilahirkan, hingga saat sehari 'ku kan pergi, rasanya 'ku tak akan kembali lagi, entah perasaan apa yg aku rasakan ini, "apakah aku tak kembali lagi? Ataukah aku tak bisa melihat mu lagi karena ku tinggalkan dunia?. Entah apa itu aku pun tak tahu. kini tibalah saat ke pergian ku dengan niat akan kembali tuk melihat mu lagi saat aku pulang nanti. Seminggu kemudian kau menghubungi ku, 'ku sangat senang karena telah ku tahu bahwa kau masih benar- benar mencintai ku bahkan menyayangi ku dan ku berjanji padamu bahwa ku kan kembali lagi padamu seperti dulu lagi, "jangan pedulikan orang lain yg penting kita bahagia". Tapi semua itu hanyalah dusta. Kau tlah jadi miliknya kau telah mendua, kau bukan lagi kekasihku yg dulu aku kenal karena kecantikan dan kelembutan hatinya. Kini semua hanya dongeng untuk ku tuk mendapatkan mu kembali. "apakah kau tahu ku terluka? Apakah kau tahu ku sangat mengharapkan mu?" asal kau tahu sampai sekarang cinta ku padamu tak tergoyahkan sedikit pun meski ku tahu mustahil aku mendapatkan mu kembali karena ku yakin, bila kau tak jadi KEKASIHku di dunia, maka kau akan jadi KEKASIHku di akhirat nanti. Dan aku akan terus menunggu saat itu yang entah kapan akan tiba.